Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fokus pada Kuantitas, Lupa Menjaga Kualitas (Menikah dan Mempunyai Anak)

Terlalu Fokus pada Kuantitas, Tapi Sering Lupa Menjaga Kualitas (Menikah dan Mempunyai Anak)

Yang kadang kita lupa.. cukup umur belum tentu berarti siap lahir batin untuk menikah.

Sehingga lebih penting untuk bertanya 'sudahkan siap secara lahir batin untuk menikah?' dibandingkan 'udah umur berapa masa belum menikah juga?'

Karena pernikahan bukan sekedar tujuannya mencapai usia pernikahan perak atau emas. Namun apakah kita bahagia dan bertumbuh di dalamnya?

Kadang kita lupa.. sudah menikah belum tentu siap untuk memiliki anak.

Karena memiliki anak punya persiapan yang berbeda dengan memiliki pasangan.

Misalnya saja.. kita perlu kesiapan untuk berkomunikasi dengan seseorang yang belum dapat berbicara secara verbal, bahkan belum tahu apa yang ia inginkan dan butuhkan. Berbeda dengan pasangan yang sudah dapat berkomunikasi dengan verbal dan non verbal.

Karena punya anak bukan sekedar untuk menghindari pertanyaan 'ehh udah nikah lama kok belum isi juga?'

Karena.. anak tidak dapat dikembalikan saat kita tiba-tiba merasa (ternyata) belum siap.

Yang kadang kita lupa.. kadang kita berfokus pada kuantitas. Dan lupa untuk menjaga kualitas.

Fokus pada umur segini harus menikah. Anak harus ada berapa.

Namun lupa.. untuk juga fokus pada mempersiapkan kualitas.

Semoga.. kita kembali ingat bahwa pernikahan bukan hanya untuk sebulan dua bulan, namun seumur hidup.

Menjadi orang tua bukan setahun dua tahun, namun seumur hidup.

Sehingga persiapan matang adalah kunci untuk membawa pernikahan dan pengasuhan yang bahagia.