Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Marah dan Disiplin terhadap Anak

Marah dan Disiplin terhadap Anak

Boleh tidak ya marah ke anak?

Tentu boleh

Yang tidak boleh itu.. marah berlebihan ke anak.

Seperti marah yang berlebihan (membentak, memukul, dst) dan marah yang tidak tepat sasaran (marah karena anak bayi memasukkan berbagai benda ke mulut, padahal memang ia sedang memasuki fase oral).

Namun.. jika kita marah dengan mengatakan hal seperti 'ibu / bapak lagi marah sekali karena... jadi ibu / bapak butuh waktu untuk sendiri dulu di kamar untuk menenangkan emosi'.

Tentu boleh. Anak jadi menyadari bahwa kita adalah manusia biasa yang punya berbagai emosi, kita jujur terhadap emosi kita sehingga ia pun nantinya lebih mudah untuk terbuka terhadap perasaannya, dan kita bisa mengatur emosi sehingga nantinya ia pun akan mencontoh cara kita meregulasi emosi (tidak marah-marah berlebihkan, namun menenangkan diri terlebih dahulu).

Boleh tidak kita memberikan disiplin sejak bayi?

Tentu boleh.

Karena.. disiplin itu sendiri artinya adalah memberi batasan dan aturan yang jelas.

Yang justru dibutuhkan oleh anak. Jika tidak justru ia kebingungan di dunia yang baru ini, karena tidak ada pegangan.

Yang tidak boleh itu adalah.. melakukan kekerasan pada anak namun 'berkedok' disiplin.

Misalnya : memberi aturan ke anak dengan cara memaksa, atau memberi aturan yang tidak sesuai dengan tahapan perkembangannya.

Karena sebenarnya.. banyak pendisiplinan yang bisa dilakukan ke anak sejak bayi, dengan cara yang menyenangkan untuk kedua belah pihak, dan sesuai dengan tahapan perkembangan anak.

Misalnya saja waktu tidur.

Kita bisa berkomunikasi dengan bayi, memberitahu kapan ia perlu tidur dan bangun. Serta percaya bahwa ia mampu.

Selain itu.. kita ajak ia untuk berkegiatan di siang hari (seperti tummy time, berguling, dst). Dan saat menjelang malam, kita minta ia tidur, seraya mematikan lampu, memijat badannya, dan tidak mengajak ia berkomunikasi terlalu banyak.

Lama-kelamaan ia akan mengerti kapan waktu tidur dan bangun.

Terkadang.. kita merasa tidak bileh ini dan itu. Seperti tidak boleh marah atau mendisiplinkan sejak dini.

Padahal sebenarnya hal itu, jika tepat dilakukan, sebenarnya dibutuhkan oleh anak.

Semoga keinginan kita untuk memberi yang terbaik pada anak, namun jadi tidak melakukan ini dan itu, tidak membuat kita terjebak menjadi orang tua yang permisif.