Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Modal Utama dalam Membangun Pernikahan yang Sehat



Mungkin.. yang kita tidak siap dari menuju ke pernikahan yang sehat adalah.. kita serasa dipreteli.

Kita diminta untuk saling jujur tentang kondisi finansial, perasaan, visi misi, cita-cita, dan berbagai hal lainnya.

Kita tidak bisa berpura-pura semua baik-baik saja, ketika kondisi keuangan sedang tidak baik.


Mungkin.. awalnya sulit, kita enggan untuk terlihat lemah di depan orang lain. Meski itu pasangan kita sendiri. Namun..

walau sulit, tapi dengan dibicarakan bersama, ada 2 kepala yang sama-sama berjuang mencari jalan keluar.


Bukan salah satu pihak menutupi, dan nanti malah akan bertambah banyak masalah di depannya.

Kita tidak bisa hanya sekedar marah-marah, tanpa kita sendiri tahu apa penyebabnya, namun.. kita perlu saling berkomunikasi untuk tahu apa masalahnya dan mencabut sampai ke akarnya. Agar tidak terulang lagi masalah serupa di kemudian hari.


Tentu memang lebih mudah untuk marah dan menyalahkan pasangan, dibandingkan mengakui 'aku cemburu' 'aku marah' 'aku sedih', yang mengesankan kita adalah orang yang lemah.


Memang melelahkan perlu berkomunikasi dengan pasangan. Namun.. untuk mencabut masalah memang butuh usaha yang besar dan melelahkan. Namun nantinya.. kita tidak perlu menghadapi masalah yang serupa lagi dan lagi.


Memang.. menuju pernikahan yang sehat adalah hal yang sukar.

Kita enggan untuk mengakui kelemahan, kekurangan, rahasia di dalam diri. Kita serasa ditelanjangi. Kita takut dianggap lemah dan tidak berdaya. Kita takur apakah pasangan kita bisa dipercaya atau tidak, setelah kita sudah memercayakan segala hal padanya.


Namun.. memang itulah yang diperlukan dalam sebuah pernikahan yang sehat. Kepercayaan penuh pada satu sama lain.

Kepercayaan untuk saling jujur, percaya bahwa tidak ada yang mau saling menjatuhkan, kepercayaan untuk saling mendukung satu dengan yang lainnya.


Karena kalau dari awal saja kita sudah tidak percaya, bagaimana kita mau menjalani hari-hari dengannya, seumur hidup kita?


Jika kita tidak percaya seutuhnya, mengapa kita mau memilih ia menjadi partner sehidup semati kita?


Karena kepercayaan, keterbukaan, dan komunikasi itu.. akan menjadi modal utama dalam membangun pernikahan yang sehat. Dan membuat kita bertumbuh satu sama lain.