Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sabar Dan Shalat Sebagai Penolong

Terkadang kita habis-habisan mencari obat atau solusi untuk mengatasi kesulitan yang kita hadapi, bahkan jutaan rupiah sampai ratusan juta digelontorkan orang karena ingin masalahnya teratasi, padahal ada solusi terefektif dengan biaya anggaran nol rupiah, tapi memiliki efek penyembuh terefektif dan paling nyaman.

Sayangnya solusi ini justru ditinggalkan atau diremehkan kaum muslimin ! Dan memang solusi ini akan dianggap berat bagi yang memiliki kelemahan iman !!! Jika kita ingin tahu masalah ini, bukalah ayat berikut:

وَا سْتَعِيْنُوْا بِا لصَّبْرِ وَا لصَّلٰوةِ ۗ وَاِ نَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَ ۙ 

"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.* Dan sesungguhnya yangdemikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu". (QS. Al-Baqarah: 45)

Ayat di atas jelas menunjukkan pelajaran, bahwa Allah akan memberikan pertolongan itu diantaranya dengan menjadikan dua wasilah syar’i terbesar, yakni:

1. Sabar.
2. Shalat.

Dan Allah sendiri menyatakan hal itu akan dirasakan berat kecuali mereka yang jiwanya khusyu.

Makna Sabar Pada Ayat Diatas

Banyak dijelaskan definisinya yang dimana salah satunya didefinisikan oleh apa yang diriwayatkan oleh Shahabat senior bernama Sa’id bin Jubair radhiallahu ‘anhu yang menyatakan:

الصَّبْرُ اعتراف العبد لله بما أصيب فِيهِ وَاحْتِسَابُهُ عِنْدَ اللَّهِ وَرَجَاءُ ثَوَابِهِ…

"Sabar adalah pengakuan seorang hamba, bahwa apapun yang menimpanya datangnya dari Allah, lantas ia mengharap ridha Allah seraya pahala dari-Nya (dengan sebab musibah tersebut)". (Tafsir Ibni Katsir I:155)

Sementara khusyu pada ayat diatas ditafsirkan oleh Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhu sebagai:

يَعْنِي الْمُصَدِّقِينَ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ

"Yakni orang-orang yang membenarkan apa yang diturunkan Allah".

Dan Ibnul ‘Aaliyah rahimahullah menafsirkan khusyu pada ayat di atas sebagai:

الخائفين

"Mereka memiliki rasa takut (terhadap Allah)".

Sebegitu hebatnya sifat sabar sebagai kekuatan orang yang beriman, sampai Allah sendiri menyatakan saat menceritakan karakteristik orang beriman yang baik dengan menyatakan:

وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ

"Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang memiliki keberuntungan yang besar". (QS. Fushshilat: 35)

Maha benar Allah dengan segala apa yang difirmankan-Nya: "Sabar itu hanya dimiliki oleh orang yang memiliki sifat baik dan sabar itu anugerah yang besar".

Terkadang saat kita menyeru untuk sabar, justru akan balik bertanya sampai kapan bersabar ? Gak ada kesudahannya. Subhaanallah, sebenarnya tidak pantas bagi kita, Firman Allah dilawan dengan perkataan seperti ini. Bahkan yang wajib bagi kita adalah "Sami'naa wa Atho'naa".

Jika kita mengetahui kapan persisnya pertolongan Allah itu akan datang, maka itu bukan lagi hakekat sabar. Disebut sabar itu karena menanti kerahasiaan kapan saatnya Allah akan menolong kita.

Betapa banyak kita yang tidak memahami masalah ini. Maka, jika datang fitnah, ghibah dan juga kezhaliman yang dilakukan orang padamu tetap hadapilah dengan sabar dan shalat sebagai senjata utamamu !

_Semoga Allah memafkan kita semua dan mau menjadikan sabar dan shalat betapapun berat sebagai obat keras terefektif menyembuhkan segala masalah hidup kita._

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم