Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teruntuk yang gundah karena Utang Piutang

Ya Rabb,

Jadikanlah keterlambatan yang mempunyai utang pada hamba menjadi penambah amal baik bagi hamba. 
Tidak apa ya Rabb,
Lapangkanlah rezeki hamba dan orang itu,
Sehatkan lah juga hamba dan keluarga hamba, ayah ibu, adik kakak, mertua, dan guru hamba,
Ampuni hamba yang sering lupa bersyukur,
Ampuni hamba yang sering mengeluhkan satu hal tapi lupa mensyukuri banyak hal,
Jadikanlah hamba menjadi orang yang pandai bersyukur, Mudahkanlah hamba dalam melunasi hutang-hutang hamba.


Rasulullah SAW bersabda;

“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah).

Doa

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Allâhumma innî a‘ûdzu bika minal hammi wal hazan. Wa a‘ûdzu bika minal ‘ajzi wal kasal. Wa a‘ûdzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a‘ûdzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijâl.

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang.”

Selanjutnya Abu Umamah menuturkan, “Setelah aku mengamalkan doa itu, Allah benar-benar menghilangkan kebingunganku dan memberi kemampuan melunasi utang.”


Telah diceritakan dari Zuhair bin Harb, telah diceritakan dari Jarir, dari Suhail, ia berkata, “Abu Shalih telah memerintahkan kepada kami bila salah seorang di antara kami hendak tidur, hendaklah berbaring di sisi kanan kemudian mengucapkan,

Allahumma robbas-samaawaatis sab’i wa robbal ‘arsyil ‘azhiim, robbanaa wa robba kulli syai-in, faaliqol habbi wan-nawaa wa munzilat-tawrooti wal injiil wal furqoon. A’udzu bika min syarri kulli syai-in anta aakhidzum binaa-shiyatih. Allahumma antal awwalu falaysa qoblaka syai-un wa antal aakhiru falaysa ba’daka syai-un, wa antazh zhoohiru fa laysa fawqoka syai-un, wa antal baathinu falaysa duunaka syai-un, iqdhi ‘annad-dainaa wa aghninaa minal faqri.

Artinya: “Ya Allah, Rabb yang menguasai langit yang tujuh, Rabb yang menguasai ‘Arsy yang agung, Rabb kami dan Rabb segala sesuatu. Rabb yang membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah, Rabb yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan Furqan (Al-Qur’an). Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau memegang ubun-ubunnya (semua makhluk atas kuasa Allah). Ya Allah, Engkau-lah yang awal, sebelum-Mu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang terakhir, setelahMu tidak ada sesuatu. Engkau-lah yang lahir, tidak ada sesuatu di atasMu. Engkau-lah yang Batin, tidak ada sesuatu yang luput dari-Mu. Lunasilah utang kami dan berilah kami kekayaan (kecukupan) hingga terlepas dari kefakiran.” (HR. Muslim).

Dzikir

Dzikir melunasi hutang yang bisa diamalkan:

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ

"Hasbunallah wani'mal-wakil, ni'mal-mawla, wani'man-nashir."

Artinya: "Cukuplah Allah tempat berserah diri bagi kami, sebaik-baik pelindung kami, dan sebaik-baik penolong kami."

Sebagaimana terdapat dalam hadits, ada seseorang yang datang menghampiri Nabi SAW lalu berkata, "Rasulullah, sesungguhnya orang-orang non-Muslim telah mengumpulkan pasukan untuk menyerangmu, maka takutlah kepada mereka. Kemudian, Nabi SAW mengucapkan, 'Hasbunallah wani'mal-wakil.'"

Pentingnya doa dalam konteks melunasi hutang bisa dipandang dari perspektif spiritual, mental, dan emosional. Beberapa alasan mengapa seseorang mungkin merasa penting untuk berdoa dalam situasi ini antara lain:

1. Menguatkan Mental dan Emosional:

  • Berdoa dapat memberikan ketenangan pikiran dan ketenangan hati dalam menghadapi tekanan keuangan.
  • Memberikan harapan dan keyakinan bahwa segala sesuatu mungkin dengan pertolongan Tuhan.

2. Menjaga Keseimbangan Emosi:

  • Situasi keuangan yang sulit dapat menimbulkan stres dan kecemasan. Berdoa bisa menjadi sarana untuk mengatasi stres dan membangun ketenangan batin.

3. Mencari Bimbingan dan Pertolongan Tuhan:

  • Mengakui keterbatasan manusia dan meminta bantuan Tuhan dalam mengatasi kesulitan hidup.
  • Mencari petunjuk dan arahan dari Tuhan mengenai bagaimana mengatasi masalah keuangan.

4. Menghargai Kehidupan Spiritual:

  • Bagi individu yang memiliki kehidupan spiritual yang kuat, doa merupakan bagian penting dari praktik keagamaan mereka.
  • Melihat keuangan sebagai bagian dari hidup yang lebih besar dan berdoa sebagai cara untuk menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai spiritual.

5. Memupuk Sikap Syukur dan Tawakal:
  • Berdoa juga merupakan cara untuk mengungkapkan rasa syukur atas apa yang sudah diberikan dan membimbing agar dapat bersyukur dalam segala kondisi.
  • Membiasakan diri untuk berserah diri (tawakal) kepada Tuhan, yaitu meletakkan kepercayaan sepenuhnya kepada-Nya.


6. Membangun Hubungan dengan Tuhan:

  • Doa adalah sarana untuk memperkuat hubungan spiritual dan keintiman dengan Tuhan.
  • Melihat situasi keuangan sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan memperbaiki hubungan spiritual.

7. Mendorong Tanggung Jawab dan Perubahan Perilaku:
  • Doa dapat menjadi momen introspeksi, di mana seseorang merenung tentang perilaku keuangan dan bersedia melakukan perubahan yang diperlukan.
  • Memotivasi untuk lebih bijak dalam mengelola uang dan menjalani hidup yang lebih bertanggung jawab.
  • Meskipun doa dapat memberikan dukungan emosional dan spiritual, penting juga untuk mengambil tindakan konkret dalam mengelola dan melunasi hutang. Doa sebaiknya diimbangi dengan usaha nyata dan kebijakan keuangan yang lebih baik.

Posting Komentar untuk "Teruntuk yang gundah karena Utang Piutang"