Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ajarkan kepada anak-anak kita pertanyaan-pertanyaan berikut



S : Dimana Allah? 
J : Diatas langit (diatas 'Arsy).

S : Apa dalilnya dari Al-Qur'an bahwa Allah berada diatas 'Arsy ?

J : ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﺍﺳﺘﻮﻯ

(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah yang bersemayam di atas 'Arsy.
(QS. Thaha : 5)

S : Apa makna dari istiwa? 
J : Tinggi dan keatas (hakikat dan bukan majaz). 


S : Dari mana kita mengambil Aqidah kita? 
J : Dari Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan pemahaman Shalafush Sholih. 


S : Kenapa Allah menciptakan jin dan manusia? 
J :  Untuk beribadah semata kepada Allah dan tidak menyekutukan dengan sesuatu apapun. 


S : Apa dalilnya dari Al-Qur'an bahwasanya Allah menciptakan jin dan manusia? 

J : ﻭﻣﺎ ﺧﻠﻘﺖ ﺍﻟﺠﻦ ﻭﺍﻹﻧﺲ ﺇﻻ ﻟﻴﻌﺒﺪﻭﻥ

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah  kepada-Ku.
(QS. Adz-Dzariyat : 56)


S : Apa makna beribadah? 
J : Mentauhidkan Allah dan menta'ati-Nya. 


S : Apa makna *ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ* ?
J : Tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah.

S : Apa itu ibadah yang paling agung? 
J : Tauhid. 

S : Apa itu kedzaliman paling besar? 
J : Syirik (menyekutukan Allah). 

S : Apa itu Tauhid? 
J : Meng-Esakan Allah dalam beribadah. 

S : Apa itu Syirik. 
J : Beribadah kepada selain Allah dan menjadikannya tandingan.

S : Berapa pembagian Tauhid? 
J : Tiga. 

S : Apa saja pembagian Tauhid? 
J : Rububiyah, Uluhiyah dan Asma wa Shifat. 

S : Apa pengertian dari Tauhid Rububiyah? 
J : Meng-Esakan Allah dalam perkara perbuatan Allah, seperti menciptakan, memberi rezeki dan mengatur.

S : Apa pengertian Tauhid Uluhiyah? 
J : Meng-Esakan Allah dalam beribadah, seperti do'a, menyembelih dan sujud. 

S : Apakah Allah memiliki nama-nama dan sifat-sifat? 
J : Ya, Allah memiliki sifat yang Dia sifati diri-Nya sendiri dan yang telah disifatkan oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. 

S : Darimana kita mengambil nama dan sifat-sifat Allah? 
J : Dari Al-Qur'an dan As-Sunnah.

S : Apakah sifat Allah Ta'ala serupa dengan sifat yang dimiliki makhluk? 
J : Sifat-sifat Allah tidak serupa dengan sifat-sifat makhluk 

S : Apa dalil dari Al Qur'an bahwasanya sifat-sifat Allah tidak serupa dengan sifat makhluk Nya? 
J : ﻟﻴﺲ ﻛﻤﺜﻠﻪ ﺷﻲﺀ ﻭ ﻫﻮ ﺍﻟﺴﻤﻴﻊ ﺍﻟﺒﺼﻴﺮ

Tidak ada satupun yang serupa dengan-Nya, dan Dialah yang maha mendengar dan maha melihat. 
(QS. Asy-Syura : 11)

S : Apakah Al-Qur'an itu? 
J : Al-Qur'an adalah kalam-Nya Allah. 

 S : Apakah Al-Qur'an diturunkan atau dia makhluk? 
J : Al-Qur'an diturunkan dan dia adalah kalam Allah, yang dia berupa huruf dan suara. 

S : Apakah hari kebangkitan itu? 
J : Hari dimana manusia dihidupkan kembali setelah mati. 

S : Apa dalilnya dari Al-Qur'an atas kafirnya orang yang mengingkari hari kebangkitan? 
J : ﺯﻋﻢ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻛﻔﺮﻭﺍ ﺃﻥ ﻟﻦ ﻳﺒﻌﺜﻮﺍ

Orang-orang kafir mereka menyangka bahwa mereka tidak akan dibangkitkan. 

S : Apa dalil dari Al-Qur'an bahwasanya Allah akan membangkitkan kita? 
J : ﻗﻞ ﺑﻠﻰ ﻭﺭﺑﻲ ﻟﺘﺒﻌﺜﻦ

Katakanlah : memang demi Rabb ku, sungguh kamu benar-benar akan dibangkitkan. 

S : Apa makna kalimat Islam ?
J : Tunduk dan patuh karena Allah, dengan mentauhidkan-Nya dan tunduk kepada-Nya, berlepas dari segala bentuk kesyirikan.

S : Apa makna kalimat Iman? 
J : Kamu beriman kepada Allah dan malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, beriman kepada hari akhir, dan beriman kepada takdir, baik takdir baik dan takdir buruk. 

S : Apakah iman dibuktikan dengan hati, atau dengan lisan atau hanya dengan amalan badan. 
J : Iman adalah keyakinan dalam hati, ucapan dengan lisan, dan diamalkan dengan amalan badan bersamaan, dan iman bertambah dengan ketaatan, berkurang dengan melakukan maksiat. 
(hati-hati dari mengatakan bahwa iman yang penting dihati).

S : Kepada siapa kita merendahkan diri (berdo'a), bersujud dan berkurban? 
J : Kepada Allah semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya. 

S : Bolehkah berdo'a atau bersujud (ibadah) atau berkurban kepada selain Allah? 
J : Tidak boleh! 
Karena beribadah kepada selain Allah adalah perbuatan syirik. 

Oleh : 
Ustadz Derma Abu Harist
(Pengajar Bahasa Arab Takhasus Al-Barkah dan mahasiswa LIPIA Jakarta)