Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tentang Prabowo

Prabowo Subianto, seorang tokoh yang mengemban peran penting dalam sejarah politik dan militer Indonesia, memiliki perjalanan hidup yang menarik dan kontroversial. Berikut adalah biografi singkat dan beberapa kisah menarik tentang Prabowo dari berbagai referensi:

Biografi Prabowo Subianto

Prabowo Subianto lahir pada 17 Oktober 1951 di Jakarta. Ayahnya, Soemitro Djojohadikusumo, adalah seorang pakar ekonomi dan politisi Partai Sosialis Indonesia. Ibunya, Dora Marie Sigar, berasal dari keluarga Kristen Protestan di Minahasa, Sulawesi Utara. Prabowo memiliki dua kakak perempuan dan seorang adik laki-laki.

Masa kecil Prabowo dihabiskan di luar negeri, terutama setelah ayahnya terlibat dalam perlawanan terhadap pemerintahan Presiden Soekarno. Prabowo menyelesaikan studi menengahnya di berbagai negara, termasuk Kuala Lumpur, Zurich, dan London. Setelah kejatuhan Soekarno dan naiknya Soeharto, Prabowo kembali ke Indonesia dan masuk ke Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah.

Prabowo menikah dengan Siti Hediati Hariyadi, putri dari Presiden Soeharto, pada bulan Mei 1983. Ia memiliki dua anak, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikoesoemo (Didit).

Karir Militer

Prabowo meniti karir militernya di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat. Ia terlibat dalam berbagai operasi, termasuk Operasi Teratai, Pemberontakan di Timor Timur, dan Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma. Namun, keterlibatannya dalam beberapa kontroversi, seperti penculikan, membuatnya menjadi tokoh yang kontroversial.

Karir Politik dan Bisnis

Setelah pensiun dari militer, Prabowo memasuki dunia politik dan bisnis. Ia mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan menjadi ketua umum partai tersebut. Prabowo mencalonkan diri sebagai calon presiden dalam tiga pemilihan umum, tetapi belum berhasil meraih jabatan tersebut.

Meskipun gagal dalam pencalonan presiden, Prabowo tetap menjadi salah satu tokoh politik paling berpengaruh di Indonesia. Ia dikenal sebagai sosok yang tegas, disiplin, dan memiliki kemampuan kepemimpinan yang mumpuni.

Kisah Menarik

- Keluarga Majemuk: Prabowo lahir dari keluarga yang majemuk, dengan ayah berdarah Jawa dan ibu berdarah Sulawesi.
- Pengaruh Kakek: Prabowo banyak dipengaruhi oleh kakeknya, Margono Djojohadikusumo, seorang pejuang perintis kemerdekaan.
- Cinta dengan Titiek Soeharto: Prabowo menjalin hubungan dengan Titiek Soeharto, putri Presiden Soeharto, sebelum akhirnya menikah dengan Siti Hediati Hariyadi.

Dalam perjalanan hidupnya, Prabowo menghadapi banyak tantangan dan kontroversi. Namun, perannya sebagai tokoh politik dan mantan petinggi militer tetap menginspirasi dan menarik perhatian banyak orang di Indonesia.

Bisnis Prabowo

Prabowo Subianto, selain dikenal sebagai tokoh politik dan mantan petinggi militer, juga memiliki sejumlah bisnis yang bergerak di berbagai sektor. Berikut adalah daftar bisnis yang dimiliki oleh Prabowo Subianto:

1. PT Kertas Nusantara: Bisnis ini awalnya dimiliki oleh Bob Hasan, namun pada tahun 1990-an, PT Kiani Kertas diambil alih oleh negara karena mengalami banyak kebangkrutan. Prabowo membeli PT Kiani Kertas sebesar 1,8 Triliun. Pabrik ini memiliki luas konsesi sebesar 223.500 hektare dan berpusat di Kalimantan Timur. Setelah diambil alih, pabrik ini kemudian menjadi PT Kertas Nusantara.

2. PT Nusantara Energi: Prabowo juga mengembangkan bisnis di sektor energi. Pada tahun 2001, ia mendirikan PT Nusantara Energi. Perusahaan ini bergerak di bidang tambang, batu bara, kelapa sawit, dan perkebunan. PT Nusantara Energi menjadi perusahaan utama yang membawahi 27 perusahaan di dalam maupun luar negeri.

3. PT Jaladri Swadesi Nusantara: Selain bisnis perkebunan dan sumber daya alam, Prabowo juga memiliki perseroan penangkapan ikan. Perusahaan ini memiliki sebuah armada bernilai 10 juta dolar AS, yaitu The Purse Seiner, dengan panjang sekitar 70 meter.

4. Nusantara Kaltim Coal: Perusahaan ini bergerak di bidang pertambangan batu bara dan merupakan anak perusahaan dari Nusantara Energy. Didirikan pada tahun 2005, Nusantara Kaltim Coal memiliki hak konsesi pertambangan batu bara di Kabupaten Kutai Timur.

5. PT Tusam Hutani Lestari: Bisnis ini berfokus di bidang perkebunan.

Meskipun memiliki bisnis yang luas dan menguntungkan, Prabowo pernah mengeluhkan bahwa beberapa asetnya mandek karena kurangnya kekuasaan selama 20 tahun. Ia bahkan terpaksa menjual beberapa aset untuk menghidupi keluarga dan partainya³. Semua ini menambah dimensi menarik dalam perjalanan hidup dan karir Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto pernah menyatakan bahwa banyak asetnya yang mandek karena kurangnya kekuasaan selama 20 tahun. Pernyataan ini menarik perhatian banyak orang dan memunculkan berbagai reaksi pro dan kontra.

Dalam konteks ini, "mandek" merujuk pada kondisi di mana bisnis atau usaha tidak berjalan dengan baik atau bahkan berhenti beroperasi. Prabowo mengungkapkan bahwa beberapa asetnya, termasuk pabrik, mengalami kesulitan karena ia tidak memiliki kekuasaan selama dua dekade.

Menurut Prabowo, keberhasilan dalam bisnis terkait dengan akses ke kredit dan dukungan kebijakan. Kekuasaan politik dapat memengaruhi perjalanan bisnis, terutama dalam hal regulasi, izin, dan dukungan finansial. Oleh karena itu, ia menyiratkan bahwa kekuasaan politik dapat membantu memperbesar asetnya.

Namun, pernyataan ini juga menuai kritik dari beberapa pihak yang berpendapat bahwa tujuan berkuasa seharusnya lebih luas daripada sekadar keuntungan pribadi. Bagi sebagian orang, kekuasaan seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan.

Dalam perjalanan hidupnya, Prabowo menghadapi banyak tantangan dan kontroversi. Meskipun demikian, perannya sebagai tokoh politik dan pengusaha tetap menarik perhatian banyak orang di Indonesia.

Pandangan orang terhadap pernyataan Prabowo Subianto tentang asetnya yang mandek karena kurangnya kekuasaan selama 20 tahun bervariasi. Berikut beberapa sudut pandang yang mungkin ada:

1. Pendukung Prabowo:
   - Apresiasi: Beberapa pendukung Prabowo mungkin menghargai kejujuran dan keterbukaannya dalam mengungkapkan tantangan yang dihadapinya. Mereka melihatnya sebagai bukti bahwa Prabowo adalah seorang pengusaha yang berjuang keras dan memiliki integritas.
   - Kritik Terhadap Pemerintahan: Mereka juga dapat menggunakan pernyataan ini sebagai kritik terhadap pemerintahan yang telah berkuasa selama dua dekade, dengan mengklaim bahwa regulasi dan kebijakan yang tidak mendukung telah memengaruhi bisnis Prabowo.

2. Kritikus Prabowo:
   - Skeptisisme: Beberapa kritikus mungkin meragukan kejujuran pernyataan ini. Mereka dapat melihatnya sebagai upaya untuk memperoleh simpati atau mengalihkan perhatian dari isu-isu lain.
   - Kritik Terhadap Kekuasaan: Bagi mereka, pernyataan ini menyoroti bagaimana kekuasaan politik dapat memengaruhi bisnis dan kekayaan individu. Mereka mungkin menekankan bahwa kekuasaan seharusnya digunakan untuk kepentingan lebih luas daripada sekadar keuntungan pribadi.

3. Netral atau Tidak Peduli:
   - Beberapa orang mungkin tidak terlalu memperhatikan pernyataan ini. Bagi mereka, fokusnya lebih pada isu-isu yang lebih mendesak dan relevan dalam kehidupan sehari-hari.

Pandangan ini sangat subjektif dan dipengaruhi oleh latar belakang, keyakinan, dan preferensi masing-masing individu. Yang pasti, pernyataan Prabowo ini telah memicu perdebatan dan refleksi lebih lanjut tentang hubungan antara bisnis, politik, dan kekuasaan.